Banyak wanita percaya bahwa douching adalah cara terbaik untuk menjaga Miss V tetap bersih dan segar. Padahal, keyakinan ini keliru dan justru bisa membahayakan kesehatan vagina. Stop douche vagina karena praktik ini dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri baik dan pH, yang esensial untuk menjaga organ intim tetap sehat.
Vagina memiliki sistem pembersihan diri yang sangat canggih dan efisien. Bakteri baik bernama Lactobacillus secara alami ada di vagina dan menghasilkan asam laktat, menjaga tingkat keasaman (pH) yang optimal. pH yang seimbang ini adalah pertahanan utama melawan pertumbuhan bakteri jahat dan jamur penyebab infeksi.
Ketika Anda melakukan douching, Anda membilas bukan hanya “kotoran” tetapi juga bakteri Lactobacillus yang penting ini. Akibatnya, keseimbangan pH terganggu, membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi. Inilah mengapa penting untuk stop douche vagina dan membiarkan tubuh bekerja secara alami.
Infeksi vagina seperti vaginosis bakterial (BV) dan infeksi jamur seringkali dikaitkan dengan kebiasaan douching. Gejala BV meliputi keputihan berbau amis, gatal, dan rasa terbakar. Infeksi jamur biasanya ditandai dengan keputihan menggumpal seperti keju cottage disertai gatal hebat.
Selain itu, douching juga dapat meningkatkan risiko penyakit radang panggul (PID), kondisi serius yang bisa menyebabkan nyeri panggul kronis dan masalah kesuburan. PID terjadi ketika bakteri bergerak naik dari vagina ke organ reproduksi bagian atas seperti rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Penting untuk diingat bahwa vagina yang sehat tidak memerlukan douching. Cairan keputihan normal adalah cara alami tubuh untuk membersihkan diri dan mengeluarkan sel-sel mati. Ini adalah tanda bahwa sistem reproduksi Anda berfungsi dengan baik dan sehat.
Alih-alih douching, fokuslah pada kebersihan area vulva (bagian luar vagina). Bersihkan dengan air bersih dan sabun berformula lembut tanpa pewangi saat mandi. Selalu bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina.
Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan ganti secara teratur. Hindari penggunaan sabun beraroma kuat atau produk pembersih vagina yang mengandung bahan kimia keras. Produk-produk ini dapat mengiritasi dan mengganggu pH alami.