Krisis pembelajaran global menuntut penguatan kompetensi dasar siswa, terutama Literasi Digital dan numerasi. Kedua kemampuan ini adalah fondasi penting untuk siswa agar mampu memproses informasi, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat di era informasi. Literasi Digital memungkinkan siswa beradaptasi dengan cepat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menekankan pentingnya Literasi Digital dalam Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini mengintegrasikan pembelajaran numerasi dan literasi ke semua mata pelajaran, tidak hanya matematika dan bahasa Indonesia. Strategi ini dirancang untuk memastikan kedua kompetensi ini terasah secara holistik dan kontekstual.
Literasi Digital yang kuat juga menjadi benteng pertahanan siswa dari ancaman hoaks dan penipuan daring. Dalam sebuah pelatihan yang diadakan oleh Kominfo pada 20 September 2025, 500 guru dilatih untuk memasukkan materi etika berinternet dan verifikasi sumber informasi ke dalam kelas. Pelatihan ini sangat penting untuk menciptakan warga digital yang bertanggung jawab.
Di sisi numerasi, asesmen diagnostik awal tahun ajaran 2025/2026 menunjukkan 40% siswa masih berada di tingkat dasar dalam pemecahan masalah kuantitatif. Kepala Dinas Pendidikan, Dr. Anita Sari, M.Pd., menyatakan bahwa sekolah wajib membentuk kelompok belajar intensif untuk mengatasi ketertinggalan ini. Laporan ini disampaikan dalam rapat evaluasi Disdik pada hari Kamis, 25 September 2025.
Solusi yang diterapkan adalah menggunakan gamifikasi dalam pembelajaran numerasi dan Literasi Digital. Pendekatan ini membuat materi terasa lebih menarik dan relevan bagi siswa, terutama bagi mereka yang memiliki motivasi belajar rendah. Gamifikasi memanfaatkan kompetisi sehat dan sistem reward untuk mendorong partisipasi aktif.
Keamanan data pribadi siswa menjadi fokus utama saat implementasi teknologi. Pihak kepolisian sektor melalui Unit Siber Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) memberikan sosialisasi kepada sekolah dan orang tua. Kompol Andri Wijaya, S.H., M.H., mengingatkan pada hari Jumat, 26 September 2025, pukul 11.00 WIB, agar sekolah menggunakan platform pembelajaran yang terjamin keamanannya.
Penguatan literasi dan numerasi adalah investasi terbesar untuk masa depan bangsa. Kemampuan ini menentukan seberapa efektif siswa dapat belajar mandiri dan terus mengembangkan diri setelah lulus dari jenjang pendidikan formal.
Dengan fondasi Literasi Digital dan numerasi yang kokoh, siswa akan siap menghadapi tantangan global. Mereka akan mampu mengelola informasi dan keuangan dengan cerdas, yang pada akhirnya membawa mereka pada pencapaian Kemandirian Finansial yang stabil. Sumber