Pemberian Oksigen: Untuk Kesulitan Bernapas atau Kekurangan Oksigen

Oksigen adalah elemen penting bagi kehidupan. Setiap sel dalam tubuh kita membutuhkan pasokan oksigen yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas atau kekurangan oksigen (hipoksia), intervensi medis yang cepat dan tepat, termasuk pemberian oksigen tambahan, dapat menjadi penyelamat jiwa dan mencegah kerusakan organ vital.

Baca Juga: Perbaiki Postur dengan Pelvic Tilts untuk Skoliosis

Mengapa Oksigen Tambahan Dibutuhkan?

Kekurangan oksigen dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, mulai dari penyakit paru-paru seperti asma dan PPOK, infeksi seperti pneumonia, gagal jantung, hingga cedera traumatis. Gejala kekurangan oksigen bisa bervariasi, termasuk sesak napas, napas cepat, kebingungan, kulit atau bibir membiru (sianosis), dan peningkatan denyut jantung. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dapat menyebabkan kerusakan otak, jantung, dan organ lainnya, bahkan berakibat fatal.

Pemberian oksigen tambahan bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, sehingga memastikan organ-organ vital mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk berfungsi. Ini adalah terapi penting yang seringkali menjadi lini pertama penanganan pada pasien dengan gangguan pernapasan atau kondisi medis lain yang menyebabkan hipoksia.

Bagaimana Oksigen Diberikan?

Pemberian oksigen harus dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis profesional yang akan menentukan metode dan dosis yang tepat berdasarkan kondisi pasien dan hasil pemeriksaan kadar oksigen dalam darah (biasanya menggunakan oksimeter). Beberapa metode pemberian oksigen yang umum meliputi:

  • Kanula Hidung (Nasal Cannula): Selang plastik kecil dengan dua cabang yang dimasukkan ke dalam lubang hidung. Ini adalah metode yang nyaman untuk pasien dengan kebutuhan oksigen ringan hingga sedang.
  • Masker Oksigen Sederhana (Simple Face Mask): Masker plastik yang menutupi hidung dan mulut, memberikan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi daripada kanula hidung.
  • Masker dengan Kantong Reservoir (Non-Rebreather Mask): Masker dengan kantong yang terhubung, memungkinkan pemberian konsentrasi oksigen tertinggi tanpa intubasi.
  • Ventilasi Non-Invasif (NIV): Menggunakan masker yang terhubung ke mesin ventilator untuk membantu pernapasan.
  • Ventilasi Mekanis (Intubasi): Memasukkan selang pernapasan ke trakea pasien dan menghubungkannya ke mesin ventilator. Ini biasanya diperlukan untuk kasus yang lebih parah.

Pentingnya Penilaian Medis dan Pemantauan:

Pemberian oksigen bukanlah tindakan sembarangan. Dosis dan metode pemberian harus disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Pemberian oksigen yang berlebihan pada beberapa kondisi (misalnya pada pasien PPOK kronis) justru dapat berbahaya. Oleh karena itu, penilaian medis yang akurat dan pemantauan kadar oksigen secara berkala sangat penting untuk memastikan terapi oksigen efektif dan aman.