Dampak Longsor Cibadak: Pengungsi Alami Stres dan Gangguan Kesehatan Lambung

Bencana longsor yang terjadi di Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, meninggalkan dampak yang mendalam bagi para pengungsi longsor. Selain kehilangan tempat tinggal dan harta benda, mereka juga mengalami tekanan psikologis yang berat, yang berujung pada masalah kesehatan seperti stres dan gangguan lambung.

Kondisi Memprihatinkan Pengungsi

Sejak kejadian longsor pada hari Rabu, 24 Januari 2024, ratusan warga terpaksa mengungsi di tenda-tenda darurat yang disediakan oleh pemerintah. Kondisi tempat pengungsian yang tidak nyaman, ditambah dengan ketidakpastian masa depan, membuat para pengungsi longsor mengalami tekanan psikologis yang berat.

“Kami sangat sedih dan khawatir. Kami tidak tahu kapan bisa kembali ke rumah,” ujar salah seorang pengungsi longsor. “Anak-anak kami juga sering menangis karena takut.”

Gangguan Kesehatan Lambung Akibat Stres

Tekanan psikologis yang dialami para pengungsi longsor berdampak pada kesehatan fisik mereka. Banyak pengungsi yang mengeluhkan gangguan lambung, seperti sakit perut, mual, dan muntah. Menurut petugas medis di tempat pengungsian, gangguan lambung ini disebabkan oleh stres yang berlebihan.

“Stres dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga menyebabkan gangguan lambung,” jelas seorang dokter yang bertugas di tempat pengungsian.

Upaya Penanganan

Pemerintah daerah dan berbagai organisasi kemanusiaan telah memberikan bantuan kepada para pengungsi longsor. Bantuan yang diberikan meliputi makanan, pakaian, obat-obatan, dan layanan psikologis.

“Kami terus berupaya memberikan bantuan yang terbaik bagi para pengungsi,” ujar seorang pejabat pemerintah daerah. “Kami juga memberikan layanan psikologis untuk membantu mereka mengatasi trauma.”

Kesimpulan

Bencana longsor di Cibadak telah menimbulkan dampak yang besar bagi para pengungsi. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga mengalami tekanan psikologis dan masalah kesehatan. Bantuan dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu mereka pulih dari bencana ini.

Informasi Tambahan:

  • Tempat kejadian: Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
  • Waktu kejadian: Rabu, 24 Januari 2024.
  • Jumlah pengungsi mencapai ratusan orang.
  • Bantuan psikologis (trauma healing) juga di berikan oleh pihak kepolisian kepada para pengungsi, terutama anak-anak.
  • Gangguan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) juga menyerang para pengungsi.

Semoga artikel ini bermanfaat!