Polip Hidung: Saat Pertumbuhan Jaringan Picu Sinusitis Kronis

Pertumbuhan jaringan non-kanker yang kecil di dalam saluran hidung atau sinus, yang dikenal sebagai polip hidung, adalah penyebab umum peradangan kronis. Polip ini terbentuk dari lapisan mukosa yang meradang dan membengkak, seringkali akibat alergi kronis, asma, atau infeksi berulang. Keberadaan polip dapat secara signifikan menghalangi drainase lendir normal dari sinus, memperburuk kondisi peradangan.

Ketika ini semakin besar atau berjumlah banyak, mereka dapat menyumbat saluran udara dan ostia sinus (lubang drainase alami). Akibatnya, lendir terperangkap di dalam rongga sinus, menciptakan lingkungan yang lembap dan ideal untuk pertumbuhan bakteri atau jamur. Ini sering kali menyebabkan infeksi berulang dan peradangan kronis yang sulit diatasi.

Gejala yang ditimbulkan oleh ini mirip dengan sinusitis, namun cenderung lebih persisten dan parah. Penderita mungkin mengalami hidung tersumbat kronis, hilangnya indra penciuman (anosmia), penurunan indra perasa, post-nasal drip, nyeri wajah, atau sakit kepala tumpul. Gejala ini bisa sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari.

Diagnosis ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis THT melalui pemeriksaan fisik menggunakan endoskopi hidung. Terkadang, CT scan sinus juga diperlukan untuk melihat ukuran dan lokasi polip secara lebih jelas, serta menilai tingkat keparahan sumbatan pada rongga sinus.

Pengobatan untuk pertumbuhan jaringan ini bervariasi tergantung pada ukuran dan gejala yang ditimbulkan. Pilihan pertama seringkali adalah kortikosteroid hidung semprot untuk mengurangi peradangan dan mengecilkan polip. Dalam beberapa kasus, kortikosteroid oral jangka pendek juga dapat diberikan untuk meredakan pembengkakan yang signifikan.

Jika pertumbuhan jaringan tidak merespons pengobatan medis, atau jika menyebabkan sumbatan parah, tindakan bedah mungkin diperlukan. Operasi endoskopi sinus fungsional (FESS) adalah prosedur umum untuk mengangkat polip dan memperlebar saluran drainase sinus, membantu mengembalikan fungsi normal hidung dan sinus.

Meskipun pertumbuhan jaringan polip hidung bersifat non-kanker, mereka cenderung kambuh, terutama jika penyebab dasarnya seperti alergi atau asma tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pasca-operasi, pasien seringkali memerlukan perawatan lanjutan dengan semprotan hidung kortikosteroid atau irigasi saline untuk mencegah kekambuhan.

Secara keseluruhan, pertumbuhan jaringan polip hidung adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan sinusitis kronis dan mengganggu pernapasan. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat, baik medis maupun bedah, sangat penting untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.