Tanam Benang: Benarkah Metode Ini Efektif Bikin Awet Muda? Kupas Faktanya!

Tanam benang menjadi salah satu prosedur estetika populer yang diklaim dapat memberikan efek awet muda tanpa operasi invasif. Metode ini melibatkan penanaman benang khusus yang terbuat dari bahan biodegradable (dapat diserap tubuh) ke bawah kulit untuk mengencangkan dan mengangkat jaringan yang mulai kendur. Namun, benarkah tanam benang seefektif itu dalam memberikan efek awet muda yang signifikan dan tahan lama? Mari kita telaah lebih dalam.

Prosedur tanam benang bekerja dengan dua mekanisme utama. Pertama, benang yang ditanam akan memberikan efek lifting atau pengangkatan mekanis pada kulit yang kendur, terutama di area pipi, dagu, dan leher. Efek ini memberikan tampilan wajah yang lebih kencang dan terdefinisi, yang secara visual dapat memberikan kesan awet muda. Kedua, proses penanaman benang akan merangsang produksi kolagen alami tubuh di sekitar area benang. Kolagen adalah protein penting yang menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit, sehingga peningkatan produksi kolagen diharapkan dapat memberikan efek awet muda jangka panjang.

Beberapa penelitian klinis memang menunjukkan adanya perbaikan signifikan pada kekencangan kulit dan pengurangan kerutan halus setelah menjalani prosedur tanam benang. Efek awet muda yang dihasilkan bisa terlihat dalam beberapa minggu setelah prosedur dan dapat bertahan hingga beberapa bulan, tergantung pada jenis benang yang digunakan, area yang ditangani, dan respons individu terhadap stimulasi kolagen. Dermatolog di British Association of Dermatologists, Dr. Sophie Beaumont, dalam publikasinya pada tanggal 10 April 2025 menjelaskan bahwa tanam benang dapat menjadi pilihan bagi mereka yang mencari peremajaan wajah minimal invasif dengan hasil yang cukup terlihat.

Meskipun demikian, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis mengenai efek awet muda dari tanam benang. Prosedur ini umumnya lebih efektif untuk mengatasi tanda-tanda penuaan ringan hingga sedang, seperti kulit yang mulai sedikit kendur atau munculnya kerutan halus. Tanam benang mungkin tidak memberikan hasil yang dramatis seperti operasi facelift tradisional dalam mengatasi kulit yang sangat kendur atau kerutan yang dalam.

Selain itu, penting untuk memilih dokter atau klinik estetika yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam melakukan prosedur tanam benang. Teknik penanaman yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping seperti memar, bengkak, atau infeksi. Konsultasi mendalam dengan dokter sebelum menjalani prosedur sangat penting untuk memahami manfaat, risiko, dan ekspektasi hasil yang realistis. The Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) di Inggris memberikan panduan mengenai prosedur estetika dan pentingnya memilih praktisi yang kompeten.

Sebagai kesimpulan, tanam benang dapat menjadi salah satu pilihan metode peremajaan wajah minimal invasif yang dapat memberikan efek awet muda melalui pengangkatan kulit dan stimulasi kolagen. Namun, efektivitas dan durasi hasilnya bervariasi pada setiap individu. Penting untuk melakukan riset yang cermat, berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman, dan memiliki ekspektasi yang realistis sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Efek awet muda yang optimal dan tahan lama seringkali dicapai melalui kombinasi berbagai perawatan dan gaya hidup sehat.