TBC Mengintai Siapa Saja: Tak Kenal Usia, Waspada Sejak Dini!

Waspada Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, seringkali dianggap sebagai penyakit orang dewasa atau mereka dengan kondisi kesehatan tertentu. Namun, kenyataannya TBC tidak mengenal batasan usia. Bayi, anak-anak, remaja, dewasa muda, hingga lansia, semuanya memiliki risiko yang sama untuk terinfeksi bakteri ini. Pemahaman akan hal ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan sejak dini.

Waspada Kerentanan di Setiap Tahap Kehidupan:

  • Anak-anak: Sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belumMatang membuat mereka sangat rentan terhadap infeksi TBC, terutama jika terpapar oleh orang dewasa yang menderita TBC aktif. TBC pada anak seringkali lebih sulit didiagnosis karena gejalanya yang tidak spesifik dan kesulitan dalam mengeluarkan dahak untuk pemeriksaan.
  • Remaja dan Dewasa Muda: Pada usia produktif, risiko penularan TBC bisa meningkat akibat interaksi sosial yang lebih luas, lingkungan yang padat, serta gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok dan kurang istirahat. Keterlambatan diagnosis sering terjadi karena gejala awal yang dianggap ringan.
  • Lansia: Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh cenderung melemah, menjadikan lansia lebih rentan terhadap infeksi TBC, termasuk reaktivasi infeksi laten yang mungkin sudah ada sejak lama. Gejala TBC pada lansia juga seringkali tidak khas, sehingga diagnosis menjadi lebih sulit dan penanganan bisa terlambat.

Faktor Risiko yang Berlaku untuk Semua Usia:

Selain usia, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi TBC, tanpa memandang usia:

  • Kontak erat dengan penderita TBC aktif: Tinggal serumah atau berinteraksi dekat dengan seseorang yang sedang sakit TBC aktif merupakan faktor risiko utama penularan.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Kondisi medis seperti HIV/AIDS, diabetes, gagal ginjal kronis, malnutrisi, serta penggunaan obat-obatan imunosupresan dapat meningkatkan risiko terinfeksi TBC.
  • Lingkungan yang tidak sehat: Tinggal di lingkungan yang padat, kumuh, dengan ventilasi dan pencahayaan yang buruk mempermudah penyebaran bakteri TBC.
  • Riwayat TBC laten: Orang yang pernah terinfeksi bakteri TBC namun belum menunjukkan gejala (TBC laten) memiliki risiko untuk berkembang menjadi TBC aktif di kemudian hari, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya menurun.