Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan umumnya menyerang paru-paru, meskipun dapat juga menyerang organ lain. Mengenali gejala penyakit TBC sejak dini sangat penting untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah penularan lebih lanjut di masyarakat. Keterlambatan diagnosis dan pengobatan dapat berakibat fatal.
Berikut adalah beberapa gejala penyakit TBC awal yang perlu diwaspadai:
- Batuk Kronis Lebih dari 2 Minggu: Ini adalah salah satu gejala penyakit TBC yang paling umum dan seringkali menjadi tanda pertama infeksi aktif di paru-paru. Batuk biasanya berdahak dan dapat disertai dengan dahak berwarna putih, kuning, atau bahkan bercampur darah pada tahap yang lebih lanjut. Petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam kampanye sosialisasi TBC di Bandung pada tanggal 17 Maret 2025 menekankan bahwa batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak membaik harus segera diperiksakan ke dokter.
- Demam Ringan Berkepanjangan: Demam yang tidak terlalu tinggi namun berlangsung terus-menerus, terutama pada malam hari, juga merupakan salah satu gejala penyakit TBC yang patut dicurigai. Demam ini seringkali disertai dengan keringat malam yang berlebihan tanpa alasan yang jelas. Laporan dari Puskesmas Kecamatan Cidadap pada tanggal 2 April 2025 mencatat adanya peningkatan kunjungan pasien dengan keluhan demam malam dan batuk berkepanjangan.
- Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab yang Jelas: Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan tanpa adanya perubahan pola makan atau aktivitas fisik yang drastis bisa menjadi indikasi adanya infeksi TBC. Proses infeksi kronis dalam tubuh dapat menyebabkan penurunan berat badan secara bertahap.
- Keringat Malam: Berkeringat banyak di malam hari, meskipun suhu ruangan tidak panas, adalah gejala penyakit TBC klasik lainnya. Penderita mungkin terbangun dengan pakaian dan tempat tidur yang basah oleh keringat.
- Merasa Lelah dan Lemah: Kelelahan dan rasa lemas yang berlebihan tanpa alasan yang jelas juga seringkali menyertai gejala penyakit TBC lainnya. Penderita mungkin merasa mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas yang berat.
Penting untuk diingat: Gejala awal TBC seringkali tidak spesifik dan bisa menyerupai gejala penyakit pernapasan lainnya. Namun, jika Anda mengalami kombinasi gejala-gejala di atas, terutama batuk kronis lebih dari dua minggu, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Diagnosis TBC biasanya dilakukan melalui pemeriksaan dahak di laboratorium dan rontgen dada. Jika terdiagnosis positif TBC, pengobatan dengan antibiotik khusus harus dilakukan secara teratur dan tuntas sesuai dengan anjuran dokter untuk mencegah resistensi obat dan memastikan kesembuhan. Program Pengendalian TBC Nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyediakan pengobatan TBC secara gratis di puskesmas dan rumah sakit. Informasi lebih lanjut mengenai gejala penyakit TBC dan pengobatannya dapat diakses melalui website resmi Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda mencurigai adanya gejala penyakit TBC pada diri Anda atau orang di sekitar Anda. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah kunci untuk mengalahkan TBC.